Minggu, 21 Oktober 2012

Biografi BJ Habibie

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude.
Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :

* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia

Kamis, 18 Oktober 2012

lagii coba ^^

Melatih Kesabaran
PDF Print E-mail
Hidup manusia tidak akan pernah luput dari suatu masalah, baik masalah yang besar maupun masalah yang kecil semua tergantung manusia itu mau menanggapinya.  Masalah yang selalu hadir dalam kehidupan seringkali membuat orang hadapan seseorang terkadang membuat lepas kontrol dalam berlaku sabar. Persaingan hidup yang kian berat membuat manusia sering mengambil jalan pintas untuk mendapatkan keinginannya, tidak peduli apapun resiko yang akan di hadapinya yang penting bagaimana menghasilkan sesuatu yang terbaik buat diri dan keluarganya. Mungkin jalan seperti ini sah-sah saja menurut yang melakukannya karena ia berpikir orang lain tidak akan mau memikirkan kehidupannya.
Dalam kehidupan yang serba kompleks seperti sekarang ini diperlukan kesabaran yang besar atau harus siap melatih diri untuk bersabar dalam mencapai keinginan, karena kalau tidak melatih kesabaran yang ada hanya penyesalan yang tiada akan pernah berakhir.  Apa yang telah dilakukan seseorang seperti kejadian di atas adalah potret dari lemahnya melatih kesabaran dini. Semestinya kejadian menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan semata tanpa harus peduli terhadap orang lain adalah pemikiran kepuasan sesaat, mengapa? karena  dari keinginan tersebut akan membuat seseorang menjadi tidak nyaman dan selalu di hantui rasa bersalah, yang pada akhirnya membuat seseorang itu akan merasa terbiasa dengan perbuatan buruk yang merugikan orang lain.
Lain halnya, apabila dalam mencari penghasilan atau pendapatan maupun keuntungan berdasarkan itikad yang baik dan selalu bersabar maka hasil yang akan di raihpun sangat membanggakan baik bagi diri sendiri dan juga orang lain. Karena dengan begitu seseorang yang selalu melatih dirinya dengan kesabaran apapun perbuatan yang dilakukannya berdasarkan perhitungan yang begitu matang.Melatih kesabaran pada masa kini memang sangat di perlukan, namun sulit untuk di lakukan karena mereka beranggapan kesabaran pada masa sekarang akan tertinggal. Melatih    kesabaran bukan bertujuan untuk hidup dalam persaingan akan tertinggal akan tetapi melatih kesabaran justru memberikan kemajuan yang abadi dan sangat maju meninggalkan keserakahan sesaat.  Sudah banyak contoh dan bukti bahwa melatih kesabaran akan memberikan pengaruh yang sangat besar baik dalam berumah tangga, mendidik anak, bermasyarakat, berusaha dan juga bernegara.  Karena dengan melatih kesabaran membuat jiwa selalu mengendalikan hawa nafsu yang susah untuk di kendalikan.
Dengan melatih kesabaran seseorang selalu diingatkan akan kemajuan dan dengan kesabaran dalam mengarungi hidup akan menghasilkan sesuatu yang teramat berkualitas baik untuk diri sediri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.